Jumat, 22 Mei 2015

Perkembangan Penduduk Di Indonesia Pada Saat Ini

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami sedangkan perpindahan penduduk adalah faktor non alami. Migrasi ada dua, yaitu migrasi masuk yang artinya menambah jumlah penduduk sedangkan migrasi keluar adalah mengurangi jumlah penduduk. Migrasi itu biasa terjadi karena pada tempat orang itu tinggal kurang ada fasilitas yang memadai.
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua orang yang tinggal di daerah tersebut. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Semua orang yang mendiami wilayah Indonesia disebut penduduk Indonesia. Berdasarkan sensus penduduk yang diadakan setiap 10 tahun sekali, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia pada tahun 1961 sebanyak 97,1 juta jiwa, lalu pada tahun 1971 sebanyak 119,2 juta jiwa. Kemuadian pada tahun 1980 sebanyak 147,5 juta jiwa, selanjutnya pada tahun 1990 sebanyak 179.321.641 juta jiwa, terakhir pada tahun 2004 sebanyak 238.452 juta jiwa.
Sensus penduduk (cacah jiwa) adalah pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebarluasan data kependudukan. Jumlah penduduk ditentukan oleh angka kelahiran, angka kematian perpindahan penduduk. Pertumbuhan penduduk dan tingkat pendidikan tiga alasan mengapa pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menghambat pembangunan. Meningkatkan konsumsi saat ini dan investasi yang dibutuhkan untuk membuat konsumsi dimasa yang akan datang. Rendahnya sumber daya perkapita akan menyebabkan penduduk tumbuh lebih cepat yang pada gilirannya membuat investasi dalam kualitas manusia semakin sulit. Fakta menunjukkan aspek kunci dalam pembangunan adalah penduduk yang semakin terampil dan berpendidikan.
Di banyaknya negara dimana penduduknya masih sangat bergantung dengan sektor pertanian, pertumbuhan penduduk mengancam keseimbangan sumber daya alam karena pertumbuhan penduduk memperlambat perpindahan penduduk dari struktur pertanian modern dan pekerja modern lainnya. Pertumbuhan penduduk yang cepat membuat semakin sulit melakukan perubahan yang dibutuhkan untuk meningkatkan perubahan ekonomi dan sosial. Secara nasional, laju pertumbuhan penduduk relatif masih cepat walaupun ada kecenderungan menurun. Pertumbuhan penduduk dan penyakit yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Penduduk tidak akan jauh dengan masalah kesehatan atau penyakit yang melanda penduduk tersebut,dikarenakan lingkungan yang kurang terawat ataupun pemukiman yang kumuh, seperti limbah pabrik, selokan yang tidak terawat yang menyebabkan segala penyakit akan melanda para penghuni wilayah tersebut yang mengakibatkan kematian dan terjadi pengurangan jumlah penduduk.
Demi menjamin kesehatan bagi semua orang di lingkunan yang sehat, perlu jauh lebih banyak daripada hanya penggunaan teknologi medikal, atau usaha sendiri dalam semua sektor kesehatan. Pertumbuhan penduduk dan kelaparan. Jumlah penduduk disuatu wilayah saat ini sangat mencemaskan selain bertambahnya jumlah penduduk maka semakin sempit pula bagi mereka yang untuk mendapatka lapangan pekerjaan ataupun untuk mencari mata pencarian mereka untuk menjalani kebutuhan hidup, karena dapat menimbulkan angka kelaparan di bangsa ini akan bertambah yang disebabkan masalah tadi, seperti sulitnya untuk berusaha mendapatkan kerja untuk mencukupi kebutuhan hidup karena semakin padatnya penduduk maka semakin sempit pula peluang mereka untuk mendapatkan kebutuhan yang mereka inginkan.
Berdasarkan hal tersebut maka semoga pemerintah bisa lebih tegas lagi untuk menjalankan program tersebut di antaranya mencegah orang untuk bermigrasi, karena dengan migrasi banyak orang yang menganggur dan menyusahkan pemerintah untuk menyensus selain itu para migrasi yang tidak bekerja hanya menjadi pengemis jalanan yang menyebabkan kepadatan penduduk yang sia–sia dan menyebabkan banyak orang yang kelaparan yang bisa mengakibatkan kematian.
Negara Indonesia merupakan negara yang besar dan beraneka ragam etnis serta budaya.Kemajuan negara sesungguhnya tergantung kepada tingkat pendidikan di Negara tersebut, kualitas serta mutu pendidikan yang tingi dapat menjadi jaminan untuk kemajuan dan kesejahteraan negara. Di tengah pertambahan jumlah penduduk yang semakin tidak terkontrol membuat peningkatan kualitas di dunia pendidikan merupakan pilihan yang harus dikedepankan. Perombakan sistem ketransmigrasian juga akan mendukung pemerataan penduduk.Jadi, peningkatan kualitas Pendidikan dan keefektifan pola transmigrasi dapat memperbaiki kuterpurukan dalam mengurus kepadatan penduduk yang semakin hari kian menimbun.
Oleh karena pertumbuhan penduduk dipengaruhi Tingkat pendidikan, Penyakit yang Berkaitan dengan lingkungan hidup, kelaparan, kemiskinan dan keterbelakangan. Maka kita harus bisa memperbaiki semua masalah itu,dan mulai mencari jalan keluar yang terbaik agar semua permasalahan dinegara kita bia terselesaikan. Dan masyarakatnya pun bisa hidup dengan sejahtera,karena tidak dipungkiri bahwa Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam.Jadi tidak masuk akal kalau masyarakatnya kebanyakan hidup dibawah garis kemiskinan.

Sumber :
http://www.slideshare.net/hannitaandriani/perkembangan-penduduk-indonesia-10441186

Rabu, 15 April 2015

BAB III KASUS PENCEMARAN AIR AKIBAT LIMBAH


3.1       Kerusakan Lingkungan
Pembicaraan mengenai kerusakan lingkungan merupakan hal yang layak untuk dbicarakan dan dicari solusinya agar keadaan lingkungan semakin membaik terutama di laut, karena di dalam laut terdapat sumber daya yang beragam. Berdasarkan hal tersebut telah banyak kerusakan serta tercemarnya laut akibat ulah manuisa itu sendiri, baik disengaja ataupun tidak disengaja.
Pencemaran air merupakan suatu keadaan perubahan tempat penampungan air seperti sungai, danau, ataupun laut yang disebabkan oleh manusia. Ada beberapa penyebab dari pencemaran air diantaranya sebagai berikut:
1.     Sampah organik seperti air pada sewage menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
2.     Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan olehpembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
3.     Limbah pabrik yg mengalir ke sungai. Hingga saat ini, pencemaran air banyak disebabkan oleh imbah pabrik yang dengan sengaja dibuang ke sungai tanpa ada proses filtrasi terlebih dahulu. Limbah industri yang dibuang melalui sungai ataupun laut mengandung logam berat sehingga dapat memusnahkan ekosistem yang ada di sungai ataupun laut. Selain itu, limbah tersebut juga dapat menyebabkan masalah baru bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat yang berada pada daerah sekitar aliran sungai.
Selain dari limbah industri, limbah rumah tangga juga turut menjadi faktor penyebab pencemaran lingkungan. Limbah rumah tangga terbagi kedalam dua kategori yaitu limbah organik dan limbah anorganik. limbah organik seperti limgah dari sayur-sayuran yang membusuk ataupun buah-buahan yang membusuk yang masih bisa diuurai oleh bakteri. Sednagkan limbah anorganik, seperti limbah pelastik, karet dll. Limbah anorganik tidak dapat terurai oleh bakteri. Dalam mengatasi pencemaran air ada beberapa upaya yang dapat dilakukan seperti :
1. Tidak membuang limbah industri ke sungai ataupun laut.
2. Membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk industri dan pabrik.
3. Untuk keperluan rumah tangga bila terpaksa menggunakan air sungai maka sebaiknya air sungai di saring terlebih dahulu.


Sumber :



BAB II SUMBER DAYA ALAM


2.1       Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup yang berapa di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

2.2       Penggolongan Sumber Daya Alam
Pada penggolongan sumber daya alam terdapat beberapa macam sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara. Sumber daya alam dapat diklasifikasikan menurut beberapa hal. Berdasarkan bentuk yang dapat dimanfaatkan tersebut maka, sumber daya alam dapat dilihat pengklasifikasiannya sebagai berikut:
a. Sumber daya alam materi, yaitu bila yang dimanfaatkan adalah materi sumber daya alam tersebut seperti siderite dan limonit yang dapat dilebur menjadi besi atau baja.
b. Sumber daya alam hayati, yaitu merupakan sumber daya alam yang berbentuk makhluk hidup, seperti hewan dan tumbuhan. Sumber daya alam tumbuhan disebut sumber daya alam nabati, lalu untuk hewan disebut sumber daya alam hewani.
c. Sumber daya alam energi, yaitu merupakan sumber daya alam yang merupakan hasil yang dikeluarkan yang dimanfaatkan oleh manusia, yang terkandung dalam sumber daya alam tersebut.
d. Sumber daya alam ruang, yaitu merupakan sumber daya alam seperti tempat yang diperlukan oleh manusia semasa hidupnya, yang dimana ruang atau tempat yang akan ditempati oleh manusia itu sendiri yang bertujuan untuk melindungi dirinya.
e. Sumber daya alam waktu, yaitu merupakan sumber daya alam yang tidak berdiri sendiri, melainkan hal tersebut terikat dengan pemanfaatan sumber daya alam yang lainnya.

2.3       Pembagian Golongan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam dibagi menjadi dua yaitu, sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan juga sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui itu ada, mengapa disebut demikian karena alam mampu mengadakan pembentukan baru dalam waktu relatif cepat, secara reproduksi atau siklus.
perbaruan dengan reproduksi. Hal ini terjadi pada sumber daya alam Hayati, karena hewan dan tumbuhan dapat berkembang biak sehingga jumlahnya selalu bertambah.
Perbaruan dengan adanya siklus. beberapa SDA ,misalnya air dan udara terjadi dalam proses yang melingkar membentuk siklus.
Kedua yaitu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, hal ini terdapat dalam jumlah relatif statis karena tidak ada penambahan atau waktu pembentukan yang lama.
Contoh seperti bahan mineral, batu bara dll. Berdasarkan daya pakai dan nilai konsumtifnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ini dibagi menjadi dua, yaitu:
Sumber daya yang tidak cepat habis, hal itu diakibatkan karena nilai konsumtifnya kecil.
Sumber daya yang cepat habis, hal itu diakibatkan karena nilai konsumtif barang tersebut relative lebih tinggi.

2.4       JENIS-JENIS DAN PERSEBARAN SUMBER DAYA ALAM
Pertama sumber daya alam hayati yang terdiri dari sumber daya alam hewani dan nabati. Sumber daya sedimen tersebar di darat dan laut atau perairan. Sumber daya alam nabati di negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Dianugerahi tanah yang subur sehingga tumbuhan dapat tumbuh dengan sempurna di wilayah Indonesia. Wilayah flora di indonesia meliputi hutan tropis, hutan musim, stepa, dan sabana. Sumber daya alam hewani yang pada umumnya wilayah persebaran fauna di Indonesia dibagi 3 wilayah yaitu, wilayah indonesia bagian barat, indonesia bagian tengah, dan indonesia bagian timur.
Ketiganya dibatasi oleh garis wallace dan garis weber. Bagian barat lebih cenderung mengikuti ragam hewan asia, sedangkan bagian timur mengikuti ragam hewan australia. Ciri-ciri khusus hewan indonesia terdapat pada wilayah bagian tengah bumi.
Sumber daya alam bumi dengan hasil seperti minyak bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau-danau, teluk-teluk, rawa-rawa dan laut-laut dangkal. Sesudah mati mikroplankton berjatuhan dan mengendap di dasar laut kemudian bercampur dengan sedimen. Akibat tekanan dari lapisan-lapisan atas dan pengaruh panas magma, dan terjadilah proses destilasi hingga terjadi minyak bumi kasar.
Daerah-daerah penghasil minyak bumi di Indonesia adalah pulau jawa seperti di cepu cirebon dan di wonokromo. Pulau sumatera terdapat di palembang dan juga jambi. Pulau Kalimantan yaitu pada pulau tarakan, lalu pulau bunyu dan di kutai. Pulau irian yaitu terdapat pada daerah sorong. Gas alam merupakan campuran beberapa hidrokarbon dengan kadar karbon kecil yang digunakan sebagai bahan baker. Terdapat dua macam gas alam cair yang diperdagangkan, yaitu LNG (liquefied natural gas) dan juga LPG (liquefied petroleum gas). Lalu selanjutnya, batu bara yang terbentuk dari tumbuhan yang tertimbun hingga berada dalam lapisan batu-batuan sediment yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut juga inkolent yang terbagi menjadi dua, yaitu prose biokimia dan proses metamorfosis. Daerah tambang batu bara di Indonesia adalah ombilin dekat sawahlunto (Sumatera Barat). Bukit asam dekat tanjung enin (Palembang). Lalu di kalimantan barat, kalimantan tengah, kalimantan timur, kalimantan selatan (Pulau Laut/Sebuku), Jambi, Riau, Aceh dan Papua.


Sumber :

Rabu, 08 April 2015

ASAS-ASAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN

Berdasarkan ekologi dan ilmu lingkungan, terdapat asas-asas yang akan dijelaskan seperti yang dapat dilihat dibawah ini :
ASAS 1 .
Semua energi yg memasuki sebuah organisme hidup populasi atau ekosistem  dapat sebagai energi yg tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat di ubah suatu bentuk ke bentuk lain, tetapi tdk  dapat hilang, dihancurkan, atau diciptakan.
ASAS 2.                                                                                                                            
Tak ada sistem perubahan yg betul-betul efisien.
ASAS 3.
Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, semuanya termasuk kategori sumber alam.
ASAS 4.
Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaannya sudah mencapai optimum, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dgn panambahan sumber alam itu samapi kesuatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak akan ada pengaruh yg menguntungkan lagi.
ASAS 5.                                                                                                                                        
Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yg pengadaannya padat merangsang penggunaan seterusnya, dan yg tak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut
ASAS 6.
Individu dan spesies yg mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya itu.
ASAS 7.
Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yg mudah di ramal.

*Sumber :

EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN


A.                Pengertian Ekologi
Ekologi adalah ilmu yangmempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungan nya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) danlogos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 – 1914). Berdasarkan didalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem yang dimana dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu seperti pada faktor abiotik dan biotik.
Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya.
Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik. Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:
1.    Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
2.    Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
3.    Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Kini para ekolog (orang yang mempelajari ekologi) berfokus kepada Ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim.

B.                 Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan atau Environmental Science (ES) merupakan suatu ilmu yang mempelajari interaksi antara komponen – komponen fisik, kimia dan biologi yang ada di lingkungan serta merupakan suatu disiplin ilmu yang saling melengkapi dengan ilmu alam, ilmu teknik dan ilmu sosial. Dalam keterkaitannya dengan Ilmu lingkungan, ES berfokus pada polusi dan penurunan kualitas lingkungan yang berhubungan dengan aktivitas manusia yang berpengaruh pada perubahan biologis dan lingkungan berkelanjutan, serta melibatkan aspek ilmu ekonomi, ilmu hukum dan ilmu – ilmu sosial. Keseluruhan aspek ilmu tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan berpengaruh pada lingkungan.
Ilmu lingkungan dalam konteks arstitektur erat kaitannya dengan istilah Ecological Design atau Arsitektur Ekologis, dimana dalam setiap perencanaan arsitektur selalu mempertimbangkan kaidah atau aspek lingkungan yang ada untuk dapat memberikan kontribusi di dalam pembangunan sehingga mampu meminimalkan dampak negatif dalam pembangunan demi kelestarian lingkungan dan alam tetap terjaga. Dalam hal ini konteks ilmu lingkungan tidak lepas dari prilaku manusia itu sendiri sebagai suatu komponen lingkungan yang paling dominan karena manusia senantiasa mengolah, mengambil dan mengembangkan sesuatu yang ada di alam itu sendiri. Untuk mencapai keseimbangan lingkungan tentu diperlukan kesadaran dari manusia agar merasa memiliki dan mencintai segenap makhluk hidup dan alam lingkungannya sebagai tempat hidupnya.

C.                Konsep Ekologi
Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis). Perubahan terhadap salah satu komponen akan memengaruhi komponen lainnya. Homeostatis adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada dalam keseimbangan. Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya komponen penyusunnya yaitu organisme dan populasi. Dengan demikian, ekosistem dapat dianggap suatu cibernetik dialam. Namun manusia cenderung mengganggu dalam sistem pengendalian alamiah ini. Ekosistem merupakan kumpulan dari bermacam-macam dari alam tersebut, contoh hewan, tumbuhan, lingkungan, dan yang terakhir manusia.

D.                Hubungan Ekologi dengan lainnya
Ekologi dalam politik menimbulkan banyak filsafat yang amat kuat dan pergerakan politik – termasuk gerakan konservasikesehatan, lingkungan, dan ekologi yang kita kenal sekarang. Saat semuanya digabungkan dengan gerakan perdamaian dan Enam Asas, disebut gerakan hijau. Umumnya, mengambil kesehatan ekosistem yang pertama pada daftar moral manusia dan prioritas politik, seperti jalan buat mencapai kesehatan manusia dan keharmonisan sosial, dan ekonomi yang lebih baik. Orang yang memiliki kepercayaan-kepercayaan itu disebut ekolog politik.
Beberapa telah mengatur ke dalam Kelompok Hijau, namun ada benar-benar ekolog politik dalam kebanyakan partai politik. Sangat sering mereka memakai argumen dari ekologi buat melanjutkan kebijakan, khususnya kebijakan hutan dan energi. Seringkali argumen-argumen itu bertentangan satu sama lain, seperti banyak yang dilakukan akademisi juga.
Ekologi dalam kacamata Antropologi terkadang apabila dibandingkan keduanya menggunakan banyak metode untuk mempelajari satu hal yang kita tak bisa tinggal tanpa itu. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita dipengaruhi lingkungan kita, ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita. Beberapa orang berpikir mereka hanya seorang ilmuwan, namun paradigma mekanistik bersikeras meletakkan subyek manusia dalam kontrol objek ekologi — masalah subyek-obyek. Namun dalam psikologi evolusioner atau psikoneuroimunologi misalnya jelas jika kemampuan manusia dan tantangan ekonomi berkembang bersama.

E.                 Cabang ilmu Ekologi
Ekologi Tingkah Laku, Ekologi Komunitas dan Sinekologi, Ekologi Fisiologi, Ekologi Ekosistem, Ekologi Evolusi, Ekologi Global, Ekologi Manusia, Ekologi Populasi, Ekologi Akuatik, Ekologi Api, Ekologi Fungsional, Ekologi Polinasi, Ekologi Hutan, Ekologi Laut, Ekologi Laut Tropis, Ekologi Pangan dan Gizi, Ekologi Hutan Mangrove, Ekologi Kesehatan, Ekologi Antariksa, Ekologi Pedesaan, Ekologi Serangga, Ekologi Habitat, Ekologi Pelestarian, Ekologi Hewan, Ekologi Produksi, Ekologi Purbakala, Ekologi Sosial, Ekologi Radiasi, Ekologi Tumbuhan Penganggu, Ekologi Lanskap, Ekologi Molekuler, Ekologi Robot, Ekologi Industri.

F.                 Pembagian Ekologi
Ekologi pada masa kini menjadi luas cakupannya, namun dapat digolongkan menurut bidang kajiannya :
1.    Auteknologi adalah ekologi yang mempelajari suatu jenis (spesies) organisme yang berinteraksi dengan lingkungannya. Biaasanya ditekankan pada aspek siklus hidup, adptasi terhadap lingkungan, sifat parasitis atau non parasitis, dan lain-lain. Misalnya seorang ahli ekologi hanya mengkaji seluk beluk ekologi orang (Pongo pygmeaus) di alam asli, dan sebagainya.
2.    Sinekologi adalah ekologi yang mengkaji berbagai kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu daerah tertentu. Sering pula kita dengar dengan istilah lain seperti : ekologi jenis, ekologi populasi, ekologi komunitas, dan ekologi ekosistem.
3.     Pembagian menurut habitat.
     Ada di antara para pengamat lingkungan yang membuat kajian ekologi menurut habitat atau tempat suatu jenis atau kelompok jenis tertentu. Oleh karena itu ada istilah :
1.    Ekologi bahari atau kelautan
2.    Ekologi perairan tawar
3.    Ekologi darat atau terrestrial
4.    Ekologi estuaria (muara sungai ke laut)
5.    Ekologi padang rumput
d. Pembagian menurut taksonomi, yaitu sesuai dengan sistematika makhluk hidup, misalnya :
1.    Ekologi tumbuhan
2.    Ekologi hewan, seperti ekologi serangga dan ekologi burung.
3.    Ekologi mikroba, jasad renik dan sebagainya.

G.                Ekologi dalam Ekonomi
Banyak ekolog menghubungkan ekologi dengan ekonomi manusia:
1.     Lynn Margulis mengatakan bahwa studi ekonomi bagaimana manusia membuat kehidupan. Studi ekologi bagaimana tiap binatang lainnya membuat kehidupan.
2.     Mike Nickerson mengatakan bahwa “ekonomi tiga perlima ekologi” sejak ekosistem menciptakan sumber dan membuang sampah, yang mana ekonomi menganggap dilakukan “untuk bebas”.
*Sumber :



Rabu, 26 November 2014

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA REFORMASI, PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN KAMPUS, ANALISIS BUDAYA MEROKOK DIKALANGAN MAHASISWA (BAGIAN KONTRA).

PENDIDIKAN PANCASILA

LOGO_GUNADARMA (1).jpg
Disusun Oleh:

Nama                         : Edelweis Tyasayu
NPM                         : 32412353
Kelas                         : 3ID04
Mata Kuliah              : Pendidikan Pancasila
Dosen                        : Choirul Umam





FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014


PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA REFORMASI
A.   Pengertian Paradigma
Pengertian paradigma pada mulanya dikemukakan oleh Thomas S. Khun dalam bukunya The Structure Of Scientific Revolution, yakni asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang bersifat umum, sehingga sebagai sumber hukum metode yang dalam penerapan ilmu pengetahuan akan menentukan sifat, ciri dari ilmu tersebut. Ilmu pengetahuan sifatnya dinamis, karena banyaknya hasil-hasil penelitian
manusia, sehingga kemungkinan dapat ditemukan kelemahan dan kesalahan pada teori yang telah ada.
Jika demikian ilmuwan atau peneliti akan kembali pada asumsi-asumsi dasar dan
teoritis, sehingga ilmu pengetahaun harus mengkaji kembali pada dasar ontologis dari ilmu itu sendiri. Misalnya, penelitian ilmu-ilmu sosial yang menggunakan metode kuantitatif, karena tidak sesuai dengan objek penenelitian, sehingga ditemukan banyak kelemahan. Berdasarkan hal tersebut maka perlu menggunakan metode baru atau lain yang sesuai dengan objek penelitian, yaitu beralih dengan menggunakan metode kualitatif.
Istilah ilmiah tersebut kemudian berkembang dalam berbagai bidang kehidupan manusia, diantaranya adalah politik, hukum, ekonomi, dan budaya. Istilah paradigma berkembang menjadi terminologi yang mengadung konotasi pengertian yaitu sumber nilai, kerangka pikir, orientasi dasar, sumber asas, serta arah dan tujuan. 2 Pancasila– Drs. Indri Djanarko Fakultas Ekonomi – Univ. Narotama Surabaya

B.   Pengertian Reformasi
Makna reformasi secara etimologis berasal dari kata reformation dari akar kata
reform, sedangkan secara harafiah reformasi mempunyai pengertian suatu gerakan yang memformat ulang, menata ulang, menata kembali hal-hal yang menyimpang, untuk dikembalikan pada format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita-citakan rakyat. Reformasi juga diartikan pemabaharuan dari paradigma, pola lama ke paradigma, pola baru untuk menuju ke kondisi yang lebih baik sesuai dengan harapan. Suatu gerakan reformasi memiliki kondisi syarat-syarat yaitu:
1.  Suatu gerakan reformasi dilakukan karena adanya suatu penyimpanganpenyimpangan. Masa pemerintahan Orba banyak terjadi suatu penyimpangan misalnya asas kekeluargaan menjadi “nepotisme”, kolusi dan korupsi yang tidak sesuai dengan makna dan semangat UUD 1945.
2. Suatu gerakan reformasi dilakukan dengan berdasar pada suatu kerangka structural tertentu, dalam hal ini Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia. Jadi reformasi pada prinsipnya suatu gerakan untuk mengembalikan kepada dasar nilai-nilai sebagaimana yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
3.  Gerakan reformasi akan mengembalikan pada dasar serta sistem Negara demokrasi, bahwa kedaulatan adalah di tangan rakyat, sebagaimana terkandung dalam pasal 1 ayat (2). Reformasi harus melakukan perubahan kea rah sistem Negara hokum dalam penjelasan UUD 1945, yaitu harus adanya perlindungan hak-hak asasi manusia, peradilan yang bebas dari penguasa, serta legalitas dalam arti hukum. Oleh karena itu reformasi sendiri harus berdasarkan pada kerangka dan kepastian hukum yang jelas.
 4. Reformasi dilakukan kearah suatu perubahan kearah kondisi serta keadaan yang lebih baik, perubahan yang dilakukan dalam reformasi harus mengarah pada suatu kondisi kehidupan rakyat yang lebih baik dalam segala aspek, antara lain bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta kehidupan keagamaan.
5. Reformasi dilakukan dengan suatu dasar moral dan etik sebagai manusia yang Berketuhanan Yang Maha Esa, serta terjaminnya persatuan dan kesatuan bangsa.

C.   Gerakan Reformasi
Pelaksanaan GBHN pada PJP II Pelita ke tujuh ini bangsa Indonesia menghadapi bencana hebat, yaitu dampak krisis ekonomi asia terutama asia tenggara sehingga menyebabkan stabilitas politik menjadi goyah. Terutama pada praktek-praktek pemerintahan di bawah orde baru hanya membawa kebahagiaan semu, ekonomi rakyat menjadi semakin terpuruk sistem ekonomi manjadi kapitalistik di mana kekuasaan ekonomi di Indonesia hanya berada pada sebagian kecil penguasa dan konglomerat.
Terlebih lagi merajalelanya praktek korupsi, kolusi dan nepotisme pada hampir
seluruh instansi serta lembaga pemerintahan, serta penyalahgunaan kekuasaan dan
wewenang di kalangan para pejabat dan pelaksana pemerintahan negara membawa rakyat semakin menderita. Para wakil-wakil rakyat yang seharusnya membawa amanat rakyat dalam kenyataannya tidak dapat berfungsi secara demokratis , DPR serta MPR menjadi mandul karena sendi-sendi demokrasi telah dijangkiti penyakit nepotisme. Sistem politik di kembangkan kearah sistem “Birokratik Otoritarian” dan suatu sistem “Korporatik”. Sistem ini ditandai dengan konsentrasi kekuasaan dan partisipasi di dalam pembuatan keputusan-keputusan nasional yang berada hampir seluruhnya pada tangan penguasa negara.
Kelompok militer, kelompok cerdik cendekiawan dan kelompok wiraswastaan bekerjasama dengan masyarakat bisnis internasional. Pancasila yang seharusnya sebagai sumber nilai, dasar moral etik bagi negara dan aparat pelaksana negara dalam kenyataannya digunakan sebagai alat legitimasi politik, semua kebijaksanaan dan tindakan pengusaha mengatasnamakan pancasila, bahkan kebijaksanaan dan tindakan yang bertentangan sekalipun diistilahkan sebagai pelaksanaan Pancasila yang murni dan konsekuen.
Puncak dari keadaan tersebut ditandai dengan hancurnya ekonomi nasional, maka timbullah berbagai gerakan masyarakat yang dipelopori oleh mahasiswa, cendekiawan dan masyarakat sebagai gerakan moral politik yang menuntut adanya “Reformasi” disegala bidang terutama bidang politik, ekonomi, dan hukum. Awal keberhasilan gerakan Reformasi tersebut ditandai dengan mundurnya Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998, yang kemudian disusul dengan dilantiknya Wakil Presiden BJ. Habibie mengganti kedudukan Presiden. Kemudian diikuti dengan pembentukan Kabinet Reformasi Pembangunan. Pemerintahan Habibie inilah yang merupakan pemerintahan transisi yang akan mengantarkan rakyat Indonesia untuk melakukan reformasi secara menyeluruh, terutama pengubahan 5 paket UU. Politik tahun 1985, kemudian diikuti dengan reformasi ekonomi yang menyangkut perlindungan hokum sehingga perlu diwujudkan UU Anti Monopoli, UU Persaingan Sehat, UU Kepailitan, UU Usaha Kecil, UU Bank Sentral, UU Perlindungan Konsumen, UU Perlindungan Buruh. Berdasarkan hal demikian reformasi harus diikuti juga dengan reformasi hukum bersama aparat penegaknya serta reformasi pada berbagai instansi pemerintahan.

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN KAMPUS
A.   Aktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Kampus
Pancasila pada aktualitasnya di negara Republik Indonesia dijadikan dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa dan ideologi naisonal, maka nilai-nilai yang terkandung di dalamnya harus terus-menerus meresap dalam kehidupan manusia Indonesia dan mewujudkan dalam sikap dan perilaku kehidupannya sehari-hari. Aktualisasi Pancasila secara obyektif ialah terwujud dalam bidang kehidupan kenegaraan yaitu meliputi kelembagaan negara antara lain legislatif, eksekutif, dan yudikatif, juga bidang pragmatis yaitu politik, ekonomi, social budaya, hukum (penjabaran ke dalam undang-undang), GBHN, pendidikan dan hankam.
Aktualisasi pancasila secara subyektif adalah perwujudan kesadaran inidvidu antara manusia Indonesia sebagai warga negara Indonesia yang taat dan patuh, baik aparat penyelenggara negara, penguasa negara maupun elit politik dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan politiknya selalu berlandaskan moral ketuhanan dan kemanusiaan sesuai yang terkandung dalam pancasila.
Kampus adalah tempat hunian atau perkampungan masyarakat ilmiah atau masyarakat intelektual, maka harus mengamalkan budaya akademik ,tidak terjebak dalam politik peraktis atau legitimasi kepentingan penguasa. Masyarakat kampus harus berpegang pada komitmen moral yang bersumber pada ketuhanan dan kemanusiaan, bertanggungjawab secara moral, bertanggungjawab terhadap bangsa dan negara era-an serta mengabdi untuk kesejahteraan kemanusiaan.

B.   Tugas Pokok Perguruan Tinggi
Pendidikan tinggi sebagai institusi dalam masyarakat bukanlah menara gading yang jauh dari kepentingan masyarakat melainkan, senantiasa mengemban dan mengabdi kepada masyarakat. Pendidikan tinggi memiliki tiga tugas pokok yang disebut tridharma perguruan tinggi, yang meliputi:
1)  Pendidikan tinggi
Sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi memiliki tugas sebagai dharma yang pertama yaitu melaksanakan pendidikan untuk menyiapkan, membentuk dan menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas, maka tugas perguruan tinggi adalah sebagai berikut:
a)  menyiapkan peserta didik menjadi seorang anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau professional  yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian.
b)  Mengembangan dan atau memperluas imu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mengutamakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Sebagai bangsa yang memiliki pandangan hidup pancasila intelektual produk perguruan tinggi berupaya untuk mewujudkan sumberdaya intelektual yang bermoral ketuhanan dan kemanusiaan. Oleh karena itu, pengembangan ilmu di perguruan tinggi bukanlah value free, melainkan senantiasa terikat nilai yaitu nilai ketuhanan dan kemanusian.
2)  Penelitian
Inovasi yang paling bersifat vital di perguruan tinggi adalah penelitian ilmiah. Penelitian inilah yang merupakan misi perguruan tinggi yang merupakan dharma kedua dari perguruan tinggi. Berdasarkan hal tersebut maka yang dimaksud penelitian adalah suatu kegiatan telaah yang taat kaidah, bersifat objektif dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan atau menyelesaikan msalah dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dan atau kesenian. Sebagai nilai yang terkandung dalam pancasila bahawa intelektual yang melakukan penelitian haruslah bermoral ketuhanan dan kemanusiaan. Hal ini kebih mempertegas bahwa seorang ilmuwan, peneliti tidak bersifat bebas nilai melainkan senantiasa berpegang dan mengemban nilai kemanusiaan yang berpegang dan mengemban pada nilai kemanusiaan yang didasari nilai Ketuhanan. Dasar nilai yang terkandung dalam pancasila inilah yang menjiwai moral peneliti, sehingga suatu penelitian harus bersifat objektif dan ilmiah.
3)  Pengabdian masyarakat
Berdasarkan pengabdian masyarakat diatas yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang memanfaatkan illmu pengetahuan dalam upaya memberikan sumbangan demi kemajuan masayarakat. Realisasi dharma ketiga dari tridharma ini dengan sendirinya disesuaikan dengan ciri khas, sifat serta karakteristik bidang ilmu yang akan dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. Perguruan tinggi sebagai suatu institusi dalam masyarakat memiliki ciri khas tersendiri disamping lapisan-lapisan masyarakat lainnya. Warga dari perguruan tinggi adalah insan-insan yang memiliki wawasan dan integritas ilmiah. Berikut adalah ciri masyarakat ilmiah:
a) Kritis, yang berarti setiap insan akademik harus senantiasa mengembangkan sikap senantiasa ingin tahu segala sesuatu untuk selanjutnya diupayakan jawaban dan pemecahannya melalui suatu kegiatan ilmiah penelitian.
b) Kreatif, yang berarti setiap insane  akademik harus senantiasa mengembangkan sikap inovatif, berupaya untuk menemukan sesuatu yang baru bagi masyarakat.
c) Objektif, yang berarti setiap kgiatan ilmiah yang dilakukan haruslah benar-benar berdasarkan pada suatu kebenaran ilmiah.
d) Analitis, yang berarti setiap kegiatan ilmiah harus dilakukan dengan suatu metode ilmiah yang merupakan suatu prasarat untuk mencapai suatu kebenaran ilmiah.
e) Konstruktif, yang berarti setiap kegiatan ilmiah yang merupakan budaya akademik harus benar-benar mampu mewujudkan suatu karya baru yang memberikan asas manfaat bagi masyarakat.
f) Dinamis, yang artinya ciri ilmiah sebagai budaya akademik tersebut harus selalu dikembangkan terus-menerus.
g) Dialogis, artinya proses transformasi ilmu pengetahuan dalam masyarakat akademik harus memberikan ruang pada peserta didik untuk mengembangkan diri dan melakukan kritik serta mendiskusikannya.
h) Menerima kritik, ciri ini sebagai suatu konsekuensi suasana dialogis, yaitu setiap insan akademik harus senanitasa terbuka terhadap kritik.
i)  Menghargai prestasi akademik, yang berarti masyarakat intelektual harus  menghargai suatu kegiatan ilmiah.
j)  Bebas dari prasangka, yang berarti budaya akademik harus mendasarkan kepada suatu kebenaran ilmiah.
k) Menghargai waktu, yang brarti masyarakat intelektual harus senantiasa memanfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin.
l)  Memiliki dan menjunjung tinggi tradisi ilmiah, yang berarti masyarakat akademik harus memiliki karakter ilmiah sebagai inti pokok budaya akademik.
m) Berorientasi ke masa depan, artinya masyarakat akademik harus mampu mengantisipasi suatu kegitan ilmiah ke masa depan.
n)   Kesejawatan, artinya, masyarakat ilmiah harus memiliki rasa persaudaraan yang kuat.

Kampus juga berperan sebagai moral force pengembangan hukum dan HAM, Masyarakat kampus sebagai masyarakat ilmiah harus benar-benar mengamalkan budaya akademik, terutama untuk tidak terjebak pada politik praktis. Dalam arti terjebak pada legitlimasi kepentingan penguasa. Hal ini bukan berarti masyarakat kampus tidak boleh berpolitik, melainkan masyarakat kampus harus benar-benar berpegang pada komitmen moral yaitu pada suatu tradisi kebenaran objektif.
Dalam bidang HAM, mahasiswa sebagai kekuatan moral harus bersifat objektif, dan benar-benar berdasarkan kebenaran moral demi harkat dan martabat manusia, bukan karena kepentingan politik terutama kepentingan kekuasaan politik dan konspirasi kekuatan internasional yang ingin menghancurkan Negara Indonesia. Perlu disadari bahwa dalam menegakkan hak asasi tersebut, pelanggaran hak asasi dapat dilakukan oleh seseorang, kelompok orang termasuk aparat Negara, penguasa Negara baik disengaja maupun tidak disengaja.

C.   Nilai-Nilai Pancasila yang Harus Ditanamkan dalam Kehidupan Kampus.
Karena begitu besar peranan kampus dalam perkembangan bangsa Indonesia ini, maka harus ditanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kampus seperti :
1.  Di kampus tersedia sarana dan prasarana untuk beribadah bagi sivitas akademika, serta adanya kesempatan bagi sivitas akademika unuk beribadah sesuai dengan agama masing-masing. Semua mahasiswa memperoleh hak mereka untuk mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dipeluknya guna mempertebal iman dan ketaqwaan meraka.
2.  Dikembangkan rasa persamaan derajat, persamaan ha dan kewajiban asasi setap sivitas akademika tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, kedudukan social, dan sebagainya
3.  Dikembangan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa, rasa bangga terhadap bangsa Indonesia, rasa persatuan Indonesia, dan kerelaan untuk berkorban untuk bangsa dan Negara.
4.  Dikembangkan nilai-nilai demokrasi di ampus, seperti tidak adanya pemaksaan kehendak, anti kekerasan, konstitusional, perkuliahan yang demokratis, kebebasan mimbar akademik dan sebagainya.
5.  Dikembangkan kewirausahaan bagi mahasiswa, suka bekerja keras, menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, suka menolong orang lain dan sebagainya.

ANALISIS BUDAYA MEROKOK DIKALANGAN MAHASISWA
(BAGIAN KONTRA)
Menurut saya sendiri, merokok itu adalah hal yang merugikan diri sendiri dan juga orang lain. Karena dengan merokok kesehatan diri kita akan semakin memburuk. Untuk kesekian kalinya saya selalu mendapati mahasiswa bahkan mahasiswi yang merokok ditempat umum yang padahal ditempat tersebut terdapat display petunjuk bahwa dilarang merokok.
Saya sangat prihatin terhadap hal tersebut, terlebih lagi asap tersebut mengganggu saya dan teman-teman saya, yang dimana kami adalah mahasiswi yang jauh lebih tidak terbiasa dengan asap rokok. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya kesadaran pada diri sendiri dan juga adanya tingkat keegoisan yang tinggi yang hanya mementingkan diri sendiri, menurut saya.
Sudah berbagai macam cara yang dilakukan untuk menegur para perokok terutama mahasiswa dan mahasiswi, dari penjelasan yang terdapat pada kemasan rokok seperti “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin” dan terakhir saya tahu bahwa tertulis “Merokok dapat menyebabkan kematian” yang tertulis jelas dengan huruf kapital, namun sampai sekarang masih banyak sekali yang merokok.

Sebagai generasi muda yang hebat, marilah kita sama-sama berusaha untuk menghentikan budaya merokok, karena dampak baik pasti akan muncul suatu hari nanti. Bekerja samalah antara perokok dan yang bukan perokok, selalu saling mengingatkan dan peka terhadap lingkungan sekitar, maka generasi muda Indonesia ke depannya akan semakin baik, sehat dan cerdas.
Sumber : Kaelan, 2010, Pendidikan Pancasila, edisi reformasi 2010,Paradigma,Yogyakarta.
Kaelan, 2002, Filsafat Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.
Taniredja Tukiran Dkk, 2012, Paradigma Baru Pendidikan Pancasila Untuk                                         Mahasiswa, Alfabeta, Bandung.
Widisuseno, Iriyanto  Dkk, 2007 Buku Ajar Pendidikan Pancasila. Badan Penerbit                               Universitas Diponegoro.