Rabu, 15 April 2015

BAB III KASUS PENCEMARAN AIR AKIBAT LIMBAH


3.1       Kerusakan Lingkungan
Pembicaraan mengenai kerusakan lingkungan merupakan hal yang layak untuk dbicarakan dan dicari solusinya agar keadaan lingkungan semakin membaik terutama di laut, karena di dalam laut terdapat sumber daya yang beragam. Berdasarkan hal tersebut telah banyak kerusakan serta tercemarnya laut akibat ulah manuisa itu sendiri, baik disengaja ataupun tidak disengaja.
Pencemaran air merupakan suatu keadaan perubahan tempat penampungan air seperti sungai, danau, ataupun laut yang disebabkan oleh manusia. Ada beberapa penyebab dari pencemaran air diantaranya sebagai berikut:
1.     Sampah organik seperti air pada sewage menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
2.     Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan olehpembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
3.     Limbah pabrik yg mengalir ke sungai. Hingga saat ini, pencemaran air banyak disebabkan oleh imbah pabrik yang dengan sengaja dibuang ke sungai tanpa ada proses filtrasi terlebih dahulu. Limbah industri yang dibuang melalui sungai ataupun laut mengandung logam berat sehingga dapat memusnahkan ekosistem yang ada di sungai ataupun laut. Selain itu, limbah tersebut juga dapat menyebabkan masalah baru bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat yang berada pada daerah sekitar aliran sungai.
Selain dari limbah industri, limbah rumah tangga juga turut menjadi faktor penyebab pencemaran lingkungan. Limbah rumah tangga terbagi kedalam dua kategori yaitu limbah organik dan limbah anorganik. limbah organik seperti limgah dari sayur-sayuran yang membusuk ataupun buah-buahan yang membusuk yang masih bisa diuurai oleh bakteri. Sednagkan limbah anorganik, seperti limbah pelastik, karet dll. Limbah anorganik tidak dapat terurai oleh bakteri. Dalam mengatasi pencemaran air ada beberapa upaya yang dapat dilakukan seperti :
1. Tidak membuang limbah industri ke sungai ataupun laut.
2. Membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk industri dan pabrik.
3. Untuk keperluan rumah tangga bila terpaksa menggunakan air sungai maka sebaiknya air sungai di saring terlebih dahulu.


Sumber :



BAB II SUMBER DAYA ALAM


2.1       Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup yang berapa di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

2.2       Penggolongan Sumber Daya Alam
Pada penggolongan sumber daya alam terdapat beberapa macam sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara. Sumber daya alam dapat diklasifikasikan menurut beberapa hal. Berdasarkan bentuk yang dapat dimanfaatkan tersebut maka, sumber daya alam dapat dilihat pengklasifikasiannya sebagai berikut:
a. Sumber daya alam materi, yaitu bila yang dimanfaatkan adalah materi sumber daya alam tersebut seperti siderite dan limonit yang dapat dilebur menjadi besi atau baja.
b. Sumber daya alam hayati, yaitu merupakan sumber daya alam yang berbentuk makhluk hidup, seperti hewan dan tumbuhan. Sumber daya alam tumbuhan disebut sumber daya alam nabati, lalu untuk hewan disebut sumber daya alam hewani.
c. Sumber daya alam energi, yaitu merupakan sumber daya alam yang merupakan hasil yang dikeluarkan yang dimanfaatkan oleh manusia, yang terkandung dalam sumber daya alam tersebut.
d. Sumber daya alam ruang, yaitu merupakan sumber daya alam seperti tempat yang diperlukan oleh manusia semasa hidupnya, yang dimana ruang atau tempat yang akan ditempati oleh manusia itu sendiri yang bertujuan untuk melindungi dirinya.
e. Sumber daya alam waktu, yaitu merupakan sumber daya alam yang tidak berdiri sendiri, melainkan hal tersebut terikat dengan pemanfaatan sumber daya alam yang lainnya.

2.3       Pembagian Golongan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam dibagi menjadi dua yaitu, sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan juga sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui itu ada, mengapa disebut demikian karena alam mampu mengadakan pembentukan baru dalam waktu relatif cepat, secara reproduksi atau siklus.
perbaruan dengan reproduksi. Hal ini terjadi pada sumber daya alam Hayati, karena hewan dan tumbuhan dapat berkembang biak sehingga jumlahnya selalu bertambah.
Perbaruan dengan adanya siklus. beberapa SDA ,misalnya air dan udara terjadi dalam proses yang melingkar membentuk siklus.
Kedua yaitu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, hal ini terdapat dalam jumlah relatif statis karena tidak ada penambahan atau waktu pembentukan yang lama.
Contoh seperti bahan mineral, batu bara dll. Berdasarkan daya pakai dan nilai konsumtifnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ini dibagi menjadi dua, yaitu:
Sumber daya yang tidak cepat habis, hal itu diakibatkan karena nilai konsumtifnya kecil.
Sumber daya yang cepat habis, hal itu diakibatkan karena nilai konsumtif barang tersebut relative lebih tinggi.

2.4       JENIS-JENIS DAN PERSEBARAN SUMBER DAYA ALAM
Pertama sumber daya alam hayati yang terdiri dari sumber daya alam hewani dan nabati. Sumber daya sedimen tersebar di darat dan laut atau perairan. Sumber daya alam nabati di negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Dianugerahi tanah yang subur sehingga tumbuhan dapat tumbuh dengan sempurna di wilayah Indonesia. Wilayah flora di indonesia meliputi hutan tropis, hutan musim, stepa, dan sabana. Sumber daya alam hewani yang pada umumnya wilayah persebaran fauna di Indonesia dibagi 3 wilayah yaitu, wilayah indonesia bagian barat, indonesia bagian tengah, dan indonesia bagian timur.
Ketiganya dibatasi oleh garis wallace dan garis weber. Bagian barat lebih cenderung mengikuti ragam hewan asia, sedangkan bagian timur mengikuti ragam hewan australia. Ciri-ciri khusus hewan indonesia terdapat pada wilayah bagian tengah bumi.
Sumber daya alam bumi dengan hasil seperti minyak bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau-danau, teluk-teluk, rawa-rawa dan laut-laut dangkal. Sesudah mati mikroplankton berjatuhan dan mengendap di dasar laut kemudian bercampur dengan sedimen. Akibat tekanan dari lapisan-lapisan atas dan pengaruh panas magma, dan terjadilah proses destilasi hingga terjadi minyak bumi kasar.
Daerah-daerah penghasil minyak bumi di Indonesia adalah pulau jawa seperti di cepu cirebon dan di wonokromo. Pulau sumatera terdapat di palembang dan juga jambi. Pulau Kalimantan yaitu pada pulau tarakan, lalu pulau bunyu dan di kutai. Pulau irian yaitu terdapat pada daerah sorong. Gas alam merupakan campuran beberapa hidrokarbon dengan kadar karbon kecil yang digunakan sebagai bahan baker. Terdapat dua macam gas alam cair yang diperdagangkan, yaitu LNG (liquefied natural gas) dan juga LPG (liquefied petroleum gas). Lalu selanjutnya, batu bara yang terbentuk dari tumbuhan yang tertimbun hingga berada dalam lapisan batu-batuan sediment yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut juga inkolent yang terbagi menjadi dua, yaitu prose biokimia dan proses metamorfosis. Daerah tambang batu bara di Indonesia adalah ombilin dekat sawahlunto (Sumatera Barat). Bukit asam dekat tanjung enin (Palembang). Lalu di kalimantan barat, kalimantan tengah, kalimantan timur, kalimantan selatan (Pulau Laut/Sebuku), Jambi, Riau, Aceh dan Papua.


Sumber :

Rabu, 08 April 2015

ASAS-ASAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN

Berdasarkan ekologi dan ilmu lingkungan, terdapat asas-asas yang akan dijelaskan seperti yang dapat dilihat dibawah ini :
ASAS 1 .
Semua energi yg memasuki sebuah organisme hidup populasi atau ekosistem  dapat sebagai energi yg tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat di ubah suatu bentuk ke bentuk lain, tetapi tdk  dapat hilang, dihancurkan, atau diciptakan.
ASAS 2.                                                                                                                            
Tak ada sistem perubahan yg betul-betul efisien.
ASAS 3.
Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, semuanya termasuk kategori sumber alam.
ASAS 4.
Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaannya sudah mencapai optimum, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dgn panambahan sumber alam itu samapi kesuatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak akan ada pengaruh yg menguntungkan lagi.
ASAS 5.                                                                                                                                        
Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yg pengadaannya padat merangsang penggunaan seterusnya, dan yg tak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut
ASAS 6.
Individu dan spesies yg mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya itu.
ASAS 7.
Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yg mudah di ramal.

*Sumber :

EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN


A.                Pengertian Ekologi
Ekologi adalah ilmu yangmempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungan nya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) danlogos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 – 1914). Berdasarkan didalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem yang dimana dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu seperti pada faktor abiotik dan biotik.
Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya.
Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik. Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:
1.    Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
2.    Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
3.    Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Kini para ekolog (orang yang mempelajari ekologi) berfokus kepada Ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim.

B.                 Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan atau Environmental Science (ES) merupakan suatu ilmu yang mempelajari interaksi antara komponen – komponen fisik, kimia dan biologi yang ada di lingkungan serta merupakan suatu disiplin ilmu yang saling melengkapi dengan ilmu alam, ilmu teknik dan ilmu sosial. Dalam keterkaitannya dengan Ilmu lingkungan, ES berfokus pada polusi dan penurunan kualitas lingkungan yang berhubungan dengan aktivitas manusia yang berpengaruh pada perubahan biologis dan lingkungan berkelanjutan, serta melibatkan aspek ilmu ekonomi, ilmu hukum dan ilmu – ilmu sosial. Keseluruhan aspek ilmu tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan berpengaruh pada lingkungan.
Ilmu lingkungan dalam konteks arstitektur erat kaitannya dengan istilah Ecological Design atau Arsitektur Ekologis, dimana dalam setiap perencanaan arsitektur selalu mempertimbangkan kaidah atau aspek lingkungan yang ada untuk dapat memberikan kontribusi di dalam pembangunan sehingga mampu meminimalkan dampak negatif dalam pembangunan demi kelestarian lingkungan dan alam tetap terjaga. Dalam hal ini konteks ilmu lingkungan tidak lepas dari prilaku manusia itu sendiri sebagai suatu komponen lingkungan yang paling dominan karena manusia senantiasa mengolah, mengambil dan mengembangkan sesuatu yang ada di alam itu sendiri. Untuk mencapai keseimbangan lingkungan tentu diperlukan kesadaran dari manusia agar merasa memiliki dan mencintai segenap makhluk hidup dan alam lingkungannya sebagai tempat hidupnya.

C.                Konsep Ekologi
Hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis). Perubahan terhadap salah satu komponen akan memengaruhi komponen lainnya. Homeostatis adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada dalam keseimbangan. Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya komponen penyusunnya yaitu organisme dan populasi. Dengan demikian, ekosistem dapat dianggap suatu cibernetik dialam. Namun manusia cenderung mengganggu dalam sistem pengendalian alamiah ini. Ekosistem merupakan kumpulan dari bermacam-macam dari alam tersebut, contoh hewan, tumbuhan, lingkungan, dan yang terakhir manusia.

D.                Hubungan Ekologi dengan lainnya
Ekologi dalam politik menimbulkan banyak filsafat yang amat kuat dan pergerakan politik – termasuk gerakan konservasikesehatan, lingkungan, dan ekologi yang kita kenal sekarang. Saat semuanya digabungkan dengan gerakan perdamaian dan Enam Asas, disebut gerakan hijau. Umumnya, mengambil kesehatan ekosistem yang pertama pada daftar moral manusia dan prioritas politik, seperti jalan buat mencapai kesehatan manusia dan keharmonisan sosial, dan ekonomi yang lebih baik. Orang yang memiliki kepercayaan-kepercayaan itu disebut ekolog politik.
Beberapa telah mengatur ke dalam Kelompok Hijau, namun ada benar-benar ekolog politik dalam kebanyakan partai politik. Sangat sering mereka memakai argumen dari ekologi buat melanjutkan kebijakan, khususnya kebijakan hutan dan energi. Seringkali argumen-argumen itu bertentangan satu sama lain, seperti banyak yang dilakukan akademisi juga.
Ekologi dalam kacamata Antropologi terkadang apabila dibandingkan keduanya menggunakan banyak metode untuk mempelajari satu hal yang kita tak bisa tinggal tanpa itu. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita dipengaruhi lingkungan kita, ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita. Beberapa orang berpikir mereka hanya seorang ilmuwan, namun paradigma mekanistik bersikeras meletakkan subyek manusia dalam kontrol objek ekologi — masalah subyek-obyek. Namun dalam psikologi evolusioner atau psikoneuroimunologi misalnya jelas jika kemampuan manusia dan tantangan ekonomi berkembang bersama.

E.                 Cabang ilmu Ekologi
Ekologi Tingkah Laku, Ekologi Komunitas dan Sinekologi, Ekologi Fisiologi, Ekologi Ekosistem, Ekologi Evolusi, Ekologi Global, Ekologi Manusia, Ekologi Populasi, Ekologi Akuatik, Ekologi Api, Ekologi Fungsional, Ekologi Polinasi, Ekologi Hutan, Ekologi Laut, Ekologi Laut Tropis, Ekologi Pangan dan Gizi, Ekologi Hutan Mangrove, Ekologi Kesehatan, Ekologi Antariksa, Ekologi Pedesaan, Ekologi Serangga, Ekologi Habitat, Ekologi Pelestarian, Ekologi Hewan, Ekologi Produksi, Ekologi Purbakala, Ekologi Sosial, Ekologi Radiasi, Ekologi Tumbuhan Penganggu, Ekologi Lanskap, Ekologi Molekuler, Ekologi Robot, Ekologi Industri.

F.                 Pembagian Ekologi
Ekologi pada masa kini menjadi luas cakupannya, namun dapat digolongkan menurut bidang kajiannya :
1.    Auteknologi adalah ekologi yang mempelajari suatu jenis (spesies) organisme yang berinteraksi dengan lingkungannya. Biaasanya ditekankan pada aspek siklus hidup, adptasi terhadap lingkungan, sifat parasitis atau non parasitis, dan lain-lain. Misalnya seorang ahli ekologi hanya mengkaji seluk beluk ekologi orang (Pongo pygmeaus) di alam asli, dan sebagainya.
2.    Sinekologi adalah ekologi yang mengkaji berbagai kelompok organisme sebagai suatu kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu daerah tertentu. Sering pula kita dengar dengan istilah lain seperti : ekologi jenis, ekologi populasi, ekologi komunitas, dan ekologi ekosistem.
3.     Pembagian menurut habitat.
     Ada di antara para pengamat lingkungan yang membuat kajian ekologi menurut habitat atau tempat suatu jenis atau kelompok jenis tertentu. Oleh karena itu ada istilah :
1.    Ekologi bahari atau kelautan
2.    Ekologi perairan tawar
3.    Ekologi darat atau terrestrial
4.    Ekologi estuaria (muara sungai ke laut)
5.    Ekologi padang rumput
d. Pembagian menurut taksonomi, yaitu sesuai dengan sistematika makhluk hidup, misalnya :
1.    Ekologi tumbuhan
2.    Ekologi hewan, seperti ekologi serangga dan ekologi burung.
3.    Ekologi mikroba, jasad renik dan sebagainya.

G.                Ekologi dalam Ekonomi
Banyak ekolog menghubungkan ekologi dengan ekonomi manusia:
1.     Lynn Margulis mengatakan bahwa studi ekonomi bagaimana manusia membuat kehidupan. Studi ekologi bagaimana tiap binatang lainnya membuat kehidupan.
2.     Mike Nickerson mengatakan bahwa “ekonomi tiga perlima ekologi” sejak ekosistem menciptakan sumber dan membuang sampah, yang mana ekonomi menganggap dilakukan “untuk bebas”.
*Sumber :