Latar Belakang
Hubungan
manusia dan kebudayaan sangat erat kaitannya satu sama lain, secara bahasa
manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta ), “mens” (latin), yang berarti
berpikir, berakal budi atau mahluk yang berakal. Kebudayaan berasal dari kata
budaya yang merupakan bentuk kata majemuk kata budi-daya yang berarti cipta,
karsa, dan rasa. Dalam bahasa sansekerta kebudayaan disebut daenga budhayah
yaitu bentukjamak dari kata budhi yang berarti budi atau akal. Pada dasarnya
manusia adalah mahlukbudaya yang harus nembudayakan dirinya, Manusia sebagai
mahluk budaya mampu melepaskan diri dari ikatan dan dorongannalurinya danmampu
beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan mempelajari keadaan sekiter dengan
pengetahuan yang dimilikinya. Kebudayaan juga mengajarkan kepada manusia
beberapa hal penting dalamkehidupan seperti etika sopan & santun menjadikan
ciri khas kebudayaan orang Indonesia. Kebudayaan juga dapat mempersatukan
lapisan elemen masyarakat yang sebelumnya merenggang akibat konflik yang nerkepanjangan dan dapt
pula dijadikan alat komunikasi antar masyarakat. Rasa saling menhormati dan
menghargai akan tumbuh apabila antar sesame manusia menjujung tinggi kebudayaan
sebagai alat pemersatu kehidupan, alat komunikasi antar sesama dan sebagai
cirri khas suatu kelompok masyarakat. Banyak hal dapat di kaji mengenai manusia
dan kebudayaan, dapat dijadikan pelajaran bagi masyarakat tentang hubungan erat
manusia dan kebudayaan yang sebenarnya tak dapat dipisahkan satu sama lain.
Kebudayaan berperan penting bagi kehisupan manusia dan menjadi alat untuk
bersosialisasi dengan manusia yang lain dan padaakhirnya menjadi cirri khas
suatu kelompok manusia. Manusia sebagai mahluksosial membutuhkan alat sebagai
jembatan yang menghubungkan dengan manusia yang lain yaitu kebudayaan.
Manusia
Manusia dan
kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain. Manusia
di dunia ini memegang peranan unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalai
lm eksata, manusia dipandang sebagai kumpulan-kumpulan partikelatom yang
membentuk jaringan-jaringan yang dimiliki manusia (ilmu kimia), manusia
kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan
merupakan kumpulan dari energi yang merupakan pengertian dari ilmu fisika.
Manusia merupakan mahluk biologis yag termasuk mahluk mamalia, pengertian dari
ilmu biologi. Dalam ilmu sosial lainnya, manusia merupakan mahluk yang ingin
memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan stiap kegiatan , sering
disebut Homo Economicus(ilmu ekonomi), dalam ilmu sosiologi, manusia tidak
dapat berdiri sendiri, mahluk yang selalu ingin mendapatkan kekuasaan (ilmu
politik), dan mahluk yang berudaya yang
sering disebut Homo Humanus (ilmu filsafat). Dari beberapa pengertian tentang
manusia, dapat di lihat ahwa manusia selain dapat dilihat dari berbagai segi
pandang, juga mempunyai banyak kepentingan, adaa dua pandangan yang akan
dijadikan acuan untuk membangun unsur-unsur yang membangun manusia:
1) Manusia itu
terdiri dari unsur-unsur yang saling terkait yaitu:
a. Jasad adalah badan kasar
manusia yang nampak pada luarnya , dapat diraba dan difoto , dan menempati
ruang dan waktu.
b. Hayat adlah mengandung unsur hidup, yang
ditandai drngan gerak.
c. Ruh adalah hubungan drngan
pimpinan tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memehami kebenaran,
suatu kemampuan yang mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat
kelahiran kebudayaan.
d. Nafs dalam pengertian diri
atau nkeakuan, adalah kesadaran tentang diri sendiri (asy’arie,1992 hal:62-84).
2) Manusia
sebagai suatu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu:
a. Id merupakan struktur
kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id meupakan libido
murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irasional dan terkait
dengan sex, yang secara instingual menentukan proses-proses ketidak sadaran (
unconcious ).
b. Ego merupakan bagian atau
struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan drngan id. Seringkali di sebut
dengan kepribadian “Eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id
kedalam saluran social yang dimengerti.
c. Superego merupakan struktur
kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Superego
terbentuk dari lingkungan internal dalam individu, superego terbentuk dari
ligkungan eksternal jadi, superego merupaka kesatuan standar-standar moral yang
diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam
lingkungan diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan- pandangan orang
tua (Ferud, dalam Bernnan,1991;Hal:205-206).
Dari uraian
tersrbut dapat di kaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara
tindakan dan unsure-unsur manusia.
Hakikat
Manusia
Aliran
materialisme mempunyai pemikiran bahwa materi atau zat merupakan satu-satunya
kenyataan dan semua peristiwa terjadi karena proses material ini, sementara manusia
juga dianggap juga ditentukan oleh proses-proses material ini.
Sedangkan aliran idealisme
beranggapan bahwa jiwa adalah kenyataan yang sebenarnya. Manusia lebih
dipandang sebagai makhluk kejiwaan/kerohanian. Aliran realisme klasik
beranggapan bahwa jiwa adalah kenyataan yang sebenarnya. Manusia lebih
dipandang sebagai makhluk kejiwaan/kerohanian, dan aliran teologis membedakan
manusia dari makhluk lain karena hubungannya dengan Tuhan.
Di samping itu,
beberapa ahli telah berusaha merekonstruksikan kedudukan manusia di antara
makhluk lainnya. Juga berusaha membandingkan manusia dengan makhluk lainnya.
Dari hasil perbandingan tersebut ditemukan bahwa semua makhluk mempunyai
dorongan yang bersifat naluriah yang termuat dalam gen mereka. Sementara yang
membedakan manusia dari makhluk lainnya adalah kemampuan manusia dalam hal
pengetahuan dan perasaan. Pengetahuan manusia jauh lebih berkembang daripada
pengetahuan makhluk lainnya, sementara melalui perasaan manusia mengembangkan
eksistensi kemanusiaannya.
Kebudayaan
Ada beberapa definisi tentang kebudayaan yang telah di fikirkan
oleh sarjana-sarjana social budaya di seluruh dunia. Dua orang Antropolog yang
terkemuka yaitu Melville.J.Herkovits dan Bronislaw Malinowski, mengemukakan
bahwa cultural determinism yang berarti segal sesuatu yang terdapat di dalam
masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat
tersebut. Herkovits memandang kebudayaan sebagai super organic, karena
kebudayaan yang turun-temurun dari generasi ke generasi hidupterus. Kemudian
seorang antropolog yaitu: E.B.Taylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai
kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang di dapatkan manusia
sebagai anggota masyarakat.
Selo soemarjan dan Soelaeman soemardi,
merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya rasa dan cipta masyarakat.
Karya masyarakat mengharilkan teknologi dan kebuadayaan kebendaan dan
kebudayaan jasmaniah yang diperlukan manusia untuk mengusai alam sekitarnya,
agar kekuatan dan hasilnya dapa diabadikan untuk masyarakat. Sutan takdir
alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan merupakan manifestasi dari cara
berfikir. Secara praktis bahwa kebudayaan merupakan suatu system nilai da
gagasan utama(vital). Sistem dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan
terwujud dalam system kebudayaan secara terperinci yaitu: sistem ideology,
system sosial dan sistem teknologi. Sistem ideologi terdiri dari rtika, norma,
adapt istiadat, peraturan hokum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk system
sosial dari berupa interpretasi operasional dari sistem nilai dan gagasan utama
yang berlaku di masyarakat. Sistem social meliputi hubungan-hubungan dan
kegiatan sosial yang ada di dalam masyarakat, baik yang terjalin dalam
lingkungan kerabat maupun masyarakat yang luas. Sistem teknologi meliputi
segala segala perhatian serta penggunaannya sesuai nilai budaya yang berlaku,
dalam kebudayaan yang agraris, misalnya dengan sendirinya system teknologi
sesuai keperluan pertanian.
Unsur-unsur Kebudayaan
Ada beberapa
pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara
lain sebagai berikut:
Melville J.
Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
1.alat-alat
teknologi
2. sistem
ekonomi
3. keluarga
4. kekuasaan
politik
Bronislaw
Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
1. sistem norma sosial yang
memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri
dengan alam sekelilingnya
2. organisasi ekonomi
3. alat-alat dan lembaga-lembaga
atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan
utama)
4. organisasi
kekuatan (politik)
Wujud dan
komponen
Wujud
Menurut J.J.
Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan
artefak.
a. Gagasan
(Wujud ideal)
Wujud ideal
kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan
ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga
masyarakat tersebut.
b. Aktivitas
(tindakan)
Aktivitas
adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
c. Artefak
(karya)
Artefak adalah
wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya
semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga
wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan
kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa
dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan
ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak)
manusia.
Komponen
Berdasarkan wujudnya
tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
a. Kebudayaan
material
Kebudayaan
material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk
dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu
penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya.
Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat
terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
b. Kebudayaan
nonmaterial
Kebudayaan
nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi,
misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
Kesimpulan
Secara
sederhana kaitan manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan
kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam ilmu sosiologi
manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti walaupun
keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan
kebudayaan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur kehiduapan
manusia yang sesuai dengannya, contohnya adlah hubungan dengan
peraturan-peraturan kemasyarakatan. Manusia dan kebudayaan mempunyai hubungan
yang erat lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana
yang lebih awal antara manusia dan kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan
keduanya harus membedakan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan
dengan lebih cermat.
Sumber
http://firmansyah24.blogspot.com/2010/10/makalah-manusia-dan-kebudayaan_05.html
http://fuadarifrahman67.blogspot.com/2010/10/makalah-manusia-dan-kebudayaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar